Fans Belanda Cat Wajah Mirip Ruud Gullit

Bolasob – Fans Belanda sengaja mengecat wajah menjadi agak hitam saat tim Orange meraih kemenangan atas Polandia di Euro 2024 Grup D. Aksi “Blackface” ini ditujukan agar terlihat mirip Ruud Gullit, pesepakbola legendaris Belanda yang mempersembahkan trofi juara Euro 1988.

Belanda mengalahkan Polandia 2-1 dalam pertandingan pembukaan Euro 2024 pada hari Minggu. Sekelompok suporter Belanda mengecat wajahnya agar mirip Ruud Gullit.

Ruud Gullit yang kini berusia 61 tahun bermain pada tahun 1980an dan 1990an sebagai bek, gelandang atau penyerang. Pada tahun 2004, ia dinobatkan sebagai salah satu dari 125 pesepakbola terhebat yang masih hidup sebagai bagian dari perayaan 100 tahun FIFA. Gullit dianggap sebagai salah satu pemain terhebat sepanjang masa.

Usai meraih trofi Euro, Gullit melanjutkan karier profesionalnya pindah dari PSV ke AC Milan pada tahun 1987 dengan rekor transfer rekor. AC Milan pun memasuki era keemasan dengan trio Belanda yang diboyong yaitu Gullit, Marco van Basten dan Frank Rijkaard, meraih tiga gelar Serie A dan dua Liga Champions UEFA.

Pada tahun 1995, Gullit menandatangani kontrak dengan Chelsea dan setahun kemudian ditunjuk sebagai manajer . Pada musim debutnya, Gullit memimpin Chelsea meraih kesuksesan Piala FA, gelar besar pertama klub selama 26 tahun The Blues.

Gullit memenangkan Ballon d’Or pada tahun 1987 dan dinobatkan sebagai World Soccer Player of the Year pada tahun 1987 dan 1989.  serang, dia adalah pemain serba bisa, bermain di berbagai posisi selama karirnya.

Aksi Blackface para fans Belanda tentu demi tujuan kegembiraan semata. Dan, itu sangat menghibur! Namun, ada juga yang kritis dengan “Blackface” karena menganggapnya sebagai kemunduran rasis ke era kolonial.

Praktik ini diperkirakan sudah ada sejak sekitar 200 tahun yang lalu. Hal ini dipandang rasis dan banyak orang menganggapnya sangat menyinggung. Pada saat seseorang (biasanya berkulit putih) mengecat wajahnya lebih gelap agar menyerupai orang kulit hitam. Ini adalah isu yang sangat kontroversial di Belanda, di mana tradisi karakter Natal Black Pete menyebabkan banyak perpecahan.

Kehadiran ‘Zwarte Piet’ di festival Natal dan di televisi sempat menjadi perdebatan tahunan di Belanda, dengan kritikus dan pengunjuk rasa menyebut karakter tersebut sebagai kemunduran rasis ke era kolonial. Karakter ini secara tradisional diperankan oleh aktor berkulit putih berwajah hitam, mengenakan wig keriting bergaya afro dan lipstik merah.

Untunglah aksi para fans Belanda berbuah manis karena tim kesayangan mereka menang 2-1. Pelatih Belanda, Ronald Koeman, sempat frustrasi tatkala timnya menyiakan-nyiakan sejumlah peluang di babak pertama: tendangan gelandang berkelas Tijjani Reijnders melebar, Memphis Depay gagal menggagalkan dua peluang emas, Gakpo dan Van Dijk melepaskan tembakan namun bisa diselamatkan kiper lawan.

Di lini belakang, Van Dijk masih solid dan kokoh mengawal area sementara Ake kerap ikut naik menyerang ke depan, termasuk memberikan assist berbahaya yang diantaranya berbuah gol untuk Belanda.

Belanda menyia-nyiakan lebih banyak peluang di babak kedua, Denzel Dumfries melihat sundulannya berhasil ditepis oleh Szczesny dan tembakan Xavi Simons melebar, sebelum Weghorst melakukan penyelamatan.

Jangan lewatkan momen-momen seru Euro 2024. Cek jadwal lengkap Euro 2024 dan pastikan kamu kunjungi Bolasob.com untuk mendapatkan informasi terbaru seputar Piala Eropa 2024.

Yuk, gabung channel whatsapp Bolasob.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Euro 2024, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol dan Liga Lainnya. Klik di sini (JOIN).

Pertandingan Euro 2024 dapat disaksikan melalui stasiun televisi RCTI, MNC TV, dan iNews TV. Sementara itu, live streaming Euro 2024 di Vision+ bisa dinikmati dengan berlangganan paket Euro 2024.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *